Rabu, 01 November 2023

REVIU NOVEL - Sabda Palon: Pudarnya Surya Majapahit

SABDA PALON: PUDARNYA SURYA MAJAPAHIT

DAMAR SHASHANGKA



Identitas Buku

Judul Buku : SABDA PALON: Pudarnya Surya Majapahit

Pengarang : Damar Shashangka

Penerbit : Dolphin

Tahun Terbit : 2016

Tebal Buku : 463 Halaman

ISBN : 978-602-6799-01-2

Ringkasan Buku

            Novel karya Damar Shashangka yang berjudul Sabda Palon: Pudarnya Surya Majapahit ini menceritakan seorang saudagar Tionghoa yang mempersembahkan putrinya yang jelita, Siu Ban Ci, kepada Bhre Kertabhumi, putra mahkota Majapahit pada tahun 1454 Masehi. Penguasa yang menyukai Wanita-wanita cantik itu langsung tergoda dan menyelirnya, tanpa menghiraukan nasihat Sabda Palon, punakawannya yang sakti dan setia. Dari mata batinnya, Sabda Palon melihat bahwa asal mula Putri Cina itulah kelak akan terjadi kehancuran Majapahit. Karena api cemburu Putri Champa Dewi Amaravati, Siu Ban Ci dibuang ke Palembang saat sudah hamil 3 (tiga) bulan.

            6 (enam) bulan kemudian, di Palembang Siu Ban Ci telah melahirkan seorang putra dari benih Adipati Arya Damar dan diberi nama Kinsan. Seperti halnya kangmas kandungnya, Jinbun, Kinsan pun memiliki nama Arab, Raden Hussain.

            Di Kedhaton Keling, Dewi Amarawati dan Bhre Kertabhumi sedang bahagia mengudang Dyah Hayu Ratna Pambayun, anak pertama mereka. Dewi Amarawati merasa bangga karena sudah bisa membuktikan kepada suaminya bahwa dirinya bukanlah wanita mandul. Di Tarub, Raden Bondhan Kajawan hidup dengan tenang. Kepatuhan dan kecerdasannya memikat hati Ki Gedhe Tarub. Bahkan semakin hari anak muda itu terlihat semakin dekat dengan Rara Nawangsih. Niat hati Ki Gedhe Tarub untuk mengawinkan mereka semakin kuat. Sedangkan di Nagaradipa, rencana pernikahan antara Ratu Kalungsu dan Jaka Kalana dipersiapkan dengan meriah.

            Saat Siu Ban Ci melahirkan putranya tadi, seperti sebuah pertanda dari semesta, hujan badai melanda Palembang dan Majapahit.  sungai Musi dan Brantas meluap seketika. Banjir besar terjadi di Sumatra dan Jawa pada saat yang sama. Malam berikutnya, ketika air bah belum juga surut, di angkasa bulan tampak lebih besar dari biasanya. Sebutir bintang bersinar terang tepat di dekat rembulan. Pada hari berikutnya, matahari tampak redup. Tiada mendung di angkasa, namun matahari seolah kehilangan dayanya. Para pandhita Siwa Buddha melihat sebuah tengara zaman baru: Surya Majapahit bakal pudar, berganti Bulan dan Bintang. Ajaran lama akan sirna, berganti ajaran baru dari tanah Arabia.

Posisi Karya dalam Dunia Sastra Indonesia

            Novel ini merupakan salah satu novel yang mampu mengungkap sejarah masa lampau tepatnya sebelum fase kehancuran kerajaan Majapahit pada tahun 1373-1380 Saka atau 1451-1457 Masehi. Novel ini sangat berperan penting untuk mengungkap berbagai peristiwa besar dan fenomena apa saja yang terjadi pasca berangkatnya Bathara             Ring Majapahit (Raja Sawardhana). Novel ini pernah dinobatkan sebagai salah satu novel Best Seller (terbaik) di tingkat nasional pada tahun 2016. Secara umum novel Sabda Palon Pudarnya Surya Majapahit mendorong kita semua untuk mengenal lebih jauh tentang sosok Semar dan Sabda Palon yang begitu melegenda khususnya pada masyarakat Jawa penganut aliran kejawen yang masih mempercayai dan meyakini bahwa kedua sosok tersebut adalah ruh dan pelindungnya Nusantara. Novel ini berisi tentang peringatan bahwa kehancuran kerajaan Majapahit sudah ditentukan, merujuk pada ramalan Sabda Palon dan tanda yang datang dari alam itu sendiri.

Ulasan terhadap Pengarang dan Posisi dalam Konteks Sastra Indonesia

Damar Shashangka ( Anton M. Maharani ) lahir di Malang pada tanggal 8 April 1980. Kelahirannya di keluarga Kejawen membuatnya sangat tertarik kepada mistisisme dan spiritualis semenjak kecil. Saat masih berumur belasan tahun, ia memperoleh sebuah visi bahwa suatu saat dirinya bakal menulis banyak buku tentang sejarah dan ajaran-ajaran di Nusantara. Ia menulis novel berseri Sabda Palon, yang berkisah tentang Kehancuran Majapahit dan berkuasanya Islam di bumi Nusantara. Karya-karyanya selalu menjadi referensi berharga tentang sejarah Nusantara berikut ajaran-ajaran kunonya. Novel sejarah yang sudah lahir dari tangannya adalah: Sabda Palon 1 (Kisah Nusantara yang Disembunyikan), Sabda Palon 2 (Roh Nusantara dan Orang-orang Atas Angin), Sabda Palon 3 (Geger Majapahit), Sabda Palon 4 (Pudarnya Surya Majapahit), Sabda Palon 5 (Tonggak Bumi Jawa), dan Wali Sanga. Selain menulis novel sejarah, dia juga aktif menerjemah dan mengulas naskah Jawa. Beberapa naskah Jawa yang telah diterjemah dan diulasnya adalah: Ilmu Jawa Kuno (Sanghyang Tattwajnana Nirmala Narwaruci), Darmagandhul (Kisah Kehancuran Jawa dan Ajaran-Ajaran Rahasia), Gatholo (Rahasia Ilmu Sejati dan Asmaragama), Induk Ilmu Kejawen (Wirid Hidayat Jati).

            Mitos yang berkembang dalam novel Sabda Palon: Pudarnya Surya Majapahit karya Damar Shashangka merujuk pada kepercayaan masyarakat terhadap sang penguasa roh nusantara yang disinyalir dapat memberikan arahan, tuntunan dan peringatan kepada orang-orang tertunjuk. Sejarah telah menggambarkan secara nyata bagaimana sikap dan mentalitas orang Jawa dalam mempertahankan budaya dan keyakinan yang mereka anut, khususnya terhadap hal-hal bersifat magis dan supranatural. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya para penganut aliran kejawen yang memegang teguh keyakinan dan prinsip ajaran leluhur.

            Hubungan karya sastra dan kehidupan memiliki ikatan yang cukup erat, karena fungsi sastra adalah bagaimana melibatkan dirinya ditengah kehidupan masyarakat. Adapun karya sastra yang mengangkat tema keteguhan dan ketekunan orang Jawa dalam mempertahankan kepercayaan yang dianut yaitu dalam novel ini yang berjudul Sabda Palon: Pudarnya Surya Majapahit karya Damar Shashangka.

 

Karya-karya lainnya dari Damar Shashangka

            Selain novel Sabda Palon 4: Pudarnya Surya Majapahit, Damar Shashangka juga memiliki beberapa novel lainnya. Adapun judul novelnya sebagai berikut :

1.      Sabda Palon 1: Kisah Nusantara Yang Disembunyikan (2011)                     

2.      Sabda Palon 2:            Roh Nusantara dan Orang-Orang Atas Angin (2012)           

3.      Sabda Palon 3:            Geger Majapahit (2013)                                            

4.      Sabda Palon 5:            Tonggak Bumi Jawa (2015)                          

5.      Ilmu Jawa Kuno (2015)                                             

6.      Gatholoco (2013)                                                       

7.      Darmagandhul (2015)                                   

8.      Induk Ilmu Kejawen (2014)                          

9.      Wali Sanga (2012)

10.  Rara Anggraeni (2016)

11.  Ken Angrok (2019)

12.  Suluk Tambangraras (2016)

13.  Serat Dewa Ruci (2019)

14.  Lemah Abang (2020)

Tanggapan Masyarakat terhadap Karya Damar Shashangka

            Novel ini banyak di sukai oleh masyarakat dan juga mendapat ilmu bagi pembaca walaupun novel ini ada yang bilang rumit tapi mudah untuk di pahami. Novel ini juga memiliki keterkaitan dengan mitos atau kepercayaan masyarakat terhadap makhluk halus seperti halnya Semar dan Sabda Palon. Kedua tokoh ini menjadi fenomenal karena merupakan pamongnya para ksatria agung di Nusantara, salah satunya Bhre Kertabhumi yang diberikan petunjuk tentang gambaran peristiwa besar yang akan terjadi dimasa yang akan datang pasca Pudarnya Surya Majapahit. Petunjuk inilah yang kemudian dipercayai dan diyakini oleh masyarakat.

            Dalam menghadirkan hal magis pada narasi realisme magis, Damar Shashangka tidak hanya sekedar memperlihatkan eksistensi mitos atau kepercayaan masyarakat Jawa khususnya terhadap dunia mistik, terbukti dengan tetap dipegang teguhnya tradisi dan prinsip dasar dari ajaran leluhur yang tergambar melalui pandangan dunia masyarakat yang selalu terikat dengan kekuatan magis, kekuatan alam, benda pusaka dan kharisma seseorang penguasa yang di dukung oleh kekuatan magis.

  





Daftar Pustaka :

Fatma Dewi, S. 2019. Politik Kekuasaan Girisawardhana Dalam Novel Sabda Palon Pudarnya Surya Majapahit Karya Damar Shashangka. Jurnal Ilmu Sastra. Diakses dari https://magistraandalusia.fib.unand.ac.id pada tanggal 26 Mei 2023

Rosa, S. & Surya Dewi, F. 2020. Memahami Tanda-Tanda Kehancuran Kerajaan Majapahit Dalam Novel Sabda Palon Pudarnya Surya Majapahit: Tragedi Cinta Selir Cina. ATAVISME. Diakses dari https://atavisme.kemendikbud.go.id pada tanggal 26 Mei 2023

Shasangka, D. 2016. SABDA PALON: Pudarnya Surya Majapahit. Dolphin.

 

5 komentar:

Analisis Novel Para Priyayi Karya Umar Kayam

  https://www.goodreads.com 1. Sinopsis “Para Priyayi” karya Umar Kayam      Wanagalih adalah sebuah ibu kota kabupaten yang hadir sejak per...