Identitas Film
Sumber: https://celebrity.okezone.com
Judul : Budi Pekerti
Genre
: Drama
Durasi
: 1 Jam 50 Menit
Peringkat Usia :
13 tahun ke atas
Sutradara : Wregas Bhanuteja
Penulis : Wregas Bhanuteja
Produser : Adi Ekatama, Ridla An-Nuur, Willawati, dan Nurita Anandia W.
Pemeran :
·
Sha Ine Febriyanti ( Bu Prani )
·
Dwi Sasono ( Pak Didit )
·
Angga Yunanda (Muklas )
·
Prilly
Latuconsina ( Tita )
·
Omara
Esteghlal ( Gora )
·
Ari
Lesmana (Tunas )
Tanggal
Rilis : 9 November 2023 (TIFF)
Penata
Musik
: Yennu Ariendra
Sinematografer
: Gunnar Nimpuno
Penyunting :
Ahmad Yuniardi
Negara : Indonesia
Bahasa : Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa
B. Sinopsis Film
Film Budi Pekerti
adalah film drama Indonesia tahun 2023 yang disutradarai dan ditulis oleh
Wregas Bhanuteja. Film produksi Rekata Studio serta Kaninga Pictures tersebut
dibintangi oleh She Ine Febriyanti yang berperan sebagai Ibu Prani, Dwi Sasono
sebagai Pak Didit, Angga Yunanda sebagai Muklas, dan Prilly Latuconsina sebagai
Tita. Film
Budi Pekerti ini tayang perdana di Festival Film Internasional Toronto pada 9
September 2023. Film Budi Pekerti tersebut menceritakan kisah seorang guru BK
SMP di Yogyakarta yang bernama Bu Prani dan rencananya akan diangkat menjadi
wakil kepala sekolah. Bu Prani memiliki dua anak yaitu Muklas dan Tita. Muklas adalah seorang influencer dengan
konten-konten meditasi, sedangkan Tita adalah seorang yang menjalankan bisnis thrift
dan punya band indie. Suami Bu Prani bernama Pak Didit yang merupakan seorang
pengusaha kecil yang depresi berat akibat bisnisnya berhenti karena pandemi covid-19.
Suatu hari, Bu Prani
pergi ke pasar untuk membeli kue putu kesukaan suaminya di tempat Mbok Rahayu.
Namun karena tempat Mbok Rahayu itu viral, Bu Prani harus menunggu lama akibat
antrian panjang yang membuat kondisi tidak kondusif. Tidak lama kemudian
tiba-tiba beberapa pelanggan berbuat curang dengan menitipkan pesanannya kepada
orang lain yang sudah mengantri lebih awal, sehingga membuat Bu Prani kesal dan
menasehati pembeli yang melakukan kecurangan. Namun, bapak-bapak tersebut tidak
terima dan akhirnya Bu Prani adu mulut dengan bapak-bapak yang menyerobot
antrian dan keributan tersebut divideo oleh salah satu pembeli dan memviralkan
video tersebut ke media sosial. Kemudian dalam pertengkaran tersebut Bu Prani
bilang ”ahsui”, namun para netizen mengira Bu Prani mengucapkan kata-kata kasar
yang sebenarnya berkata ’ahsui” menjadi ”asu” yang dianggap sebagai seorang
pendidik yang tidak memberikan contoh yang baik. Akhirnya Bu Prani di hujat
oleh banyak orang dan menjadi penghambat Bu Prani untuk menjadi wakil kepala
sekolah. Selain itu, keluarga Bu Prani juga mendapat komentar yang buruk dari
orang-orang.
Tidak hanya itu, dengan berjalannya waktu setelah semua dirasa baik-baik saja dan tidak ada masalah, tapi netizen menggali dan membuat masalah kembali, ketika muridnya dulu yang bernama Gora membuat video yang menceritakan Bu Prani yang telah merubah sikapnya yang dulu nakal menjadi pribadi yang lebih baik dan yang pernah diberi hukuman oleh Bu Prani untuk membantu menggali kuburan sebagai refleksi atas perbuatan Gora. Ketika membantu menggali kuburan Gora dan Bu Prani membuat video dan diunggah di media sosial dan menjadi viral. Hal tersebut membuat kesalahpahaman lagi kepada netizen. Oleh karena itu Gora diminta untuk mengklarifikasi mengenai tanggapan netizen yang buruk dan menyakiti hati Bu Prani. Hingga akhirnya Bu Prani memutuskan untuk keluar dari sekolah karena merasa dirinya selalu dinilai buruk oleh banyak orang dan mengundurkan diri serta memutuskan untuk kembali ke rumahnya.
C. Kelebihan
Penulis sekaligus sutradara dalam film Budi Pekerti yang bernama Wregas Bhanuteja tersebut telah sukses karena mampu mengangkat cerita yang menarik dan banyak disukai oleh semua orang khususnya para remaja karena memberikan pesan moral yang dapat diambil oleh penonton dan terdapat alur yang menarik. Film tersebut mengangkat permasalahan mengenai media sosial, sehingga mengajarkan bagaimana menggunakan media sosial yang baik dan tidak mudah terpengaruh oleh berita-berita hoax yang beredar. Film tersebut juga memberikan beberapa bagian yang membuat penonton menjadi terharu karena perjuangan Bu Prani dalam mendidik anak-anak didiknya menjadi pribadi yang lebih baik.
D.
Kekurangan
Film Budi Pekerti tersebut juga memiliki beberapa
kekurangan seperti pada akhir cerita. Akhir dari film tersebut pada scene Bu
Prani yang memutuskan untuk mengundurkan diri dari sekolah dan memutuskan untuk
kembali kerumah aslinya. Selain itu, film tersebut juga terdapat banyak
permasalahan yang belum terselesaikan, sehingga membuat penonton kebingungan
dan bertanya-tanya apa akhir dari film tersebut. Oleh karena itu, pada film
Budi Pekerti tersebut terasa kurang lengkap dan membuat cerita menjadi
menggantung.
E. Simpulan
Dari film Budi
Pekerti tersebut dapat disimpulkan bahwa film tersebut baik ditonton untuk anak
yang berusia di atas 13 tahun karena terdapat kata-kata yang kurang bagus jika
ditonton oleh anak-anak di bawah umur. Film tersebut juga baik apabila
dijadikan pembelajaran. Selain itu, film tersebut terdapat kelebihan yang
memberikan contoh untuk bermedia sosial dengan baik, berhati-hati dan selalu
membaca konten lebih teliti agar tidak mudah menerima berita atau konten yang belum
tentu benar dan pasti.

Wahhh tidak sabar ingin menonton filmnya, bagus!
BalasHapus