Selasa, 05 Desember 2023

Resensi Film Budi Pekerti

  Identitas Film

 

Sumber: https://celebrity.okezone.com

 

Judul               : Budi Pekerti

Genre              : Drama

Durasi              : 1 Jam 50 Menit

Peringkat Usia  : 13 tahun ke atas

Sutradara          : Wregas Bhanuteja

Penulis              : Wregas Bhanuteja

Produser           : Adi Ekatama, Ridla An-Nuur, Willawati, dan Nurita Anandia W.

Pemeran           :

·         Sha Ine Febriyanti ( Bu Prani )

·         Dwi Sasono ( Pak Didit )

·         Angga Yunanda (Muklas )

·         Prilly Latuconsina ( Tita )

·         Omara Esteghlal ( Gora )

·         Ari Lesmana (Tunas )

Tanggal Rilis    : 9 November 2023 (TIFF)

Penata Musik    : Yennu Ariendra

Sinematografer : Gunnar Nimpuno

Penyunting        : Ahmad Yuniardi

Negara              : Indonesia

Bahasa                : Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa

 

B.     Sinopsis Film

Film Budi Pekerti adalah film drama Indonesia tahun 2023 yang disutradarai dan ditulis oleh Wregas Bhanuteja. Film produksi Rekata Studio serta Kaninga Pictures tersebut dibintangi oleh She Ine Febriyanti yang berperan sebagai Ibu Prani, Dwi Sasono sebagai Pak Didit, Angga Yunanda sebagai Muklas, dan Prilly Latuconsina sebagai Tita. Film Budi Pekerti ini tayang perdana di Festival Film Internasional Toronto pada 9 September 2023. Film Budi Pekerti tersebut menceritakan kisah seorang guru BK SMP di Yogyakarta yang bernama Bu Prani dan rencananya akan diangkat menjadi wakil kepala sekolah. Bu Prani memiliki dua anak yaitu Muklas dan Tita. Muklas adalah seorang influencer dengan konten-konten meditasi, sedangkan Tita adalah seorang yang menjalankan bisnis thrift dan punya band indie. Suami Bu Prani bernama Pak Didit yang merupakan seorang pengusaha kecil yang depresi berat akibat bisnisnya berhenti karena pandemi covid-19.

Suatu hari, Bu Prani pergi ke pasar untuk membeli kue putu kesukaan suaminya di tempat Mbok Rahayu. Namun karena tempat Mbok Rahayu itu viral, Bu Prani harus menunggu lama akibat antrian panjang yang membuat kondisi tidak kondusif. Tidak lama kemudian tiba-tiba beberapa pelanggan berbuat curang dengan menitipkan pesanannya kepada orang lain yang sudah mengantri lebih awal, sehingga membuat Bu Prani kesal dan menasehati pembeli yang melakukan kecurangan. Namun, bapak-bapak tersebut tidak terima dan akhirnya Bu Prani adu mulut dengan bapak-bapak yang menyerobot antrian dan keributan tersebut divideo oleh salah satu pembeli dan memviralkan video tersebut ke media sosial. Kemudian dalam pertengkaran tersebut Bu Prani bilang ”ahsui”, namun para netizen mengira Bu Prani mengucapkan kata-kata kasar yang sebenarnya berkata ’ahsui” menjadi ”asu” yang dianggap sebagai seorang pendidik yang tidak memberikan contoh yang baik. Akhirnya Bu Prani di hujat oleh banyak orang dan menjadi penghambat Bu Prani untuk menjadi wakil kepala sekolah. Selain itu, keluarga Bu Prani juga mendapat komentar yang buruk dari orang-orang.

Tidak hanya itu, dengan berjalannya waktu setelah semua dirasa baik-baik saja dan tidak ada masalah, tapi netizen menggali dan membuat masalah kembali, ketika muridnya dulu yang bernama Gora membuat video yang menceritakan Bu Prani yang telah merubah sikapnya yang dulu nakal menjadi pribadi yang lebih baik dan yang pernah diberi hukuman oleh Bu Prani untuk membantu menggali kuburan sebagai refleksi atas perbuatan Gora. Ketika membantu menggali kuburan Gora dan Bu Prani membuat video dan diunggah di media sosial dan menjadi viral. Hal tersebut membuat kesalahpahaman lagi kepada netizen. Oleh karena itu Gora diminta untuk mengklarifikasi mengenai tanggapan netizen yang buruk dan menyakiti hati Bu Prani. Hingga akhirnya Bu Prani memutuskan untuk keluar dari sekolah karena merasa dirinya selalu dinilai buruk oleh banyak orang dan mengundurkan diri serta memutuskan untuk kembali ke rumahnya. 

C.   Kelebihan

Penulis sekaligus sutradara dalam film Budi Pekerti yang bernama Wregas Bhanuteja tersebut telah sukses karena mampu mengangkat cerita yang menarik dan banyak disukai oleh semua orang khususnya para remaja karena memberikan  pesan moral yang dapat diambil oleh penonton dan terdapat alur yang menarik. Film tersebut mengangkat permasalahan mengenai media sosial, sehingga mengajarkan bagaimana menggunakan media sosial yang baik dan tidak mudah terpengaruh oleh berita-berita hoax yang beredar. Film tersebut juga memberikan beberapa bagian yang membuat penonton menjadi terharu karena perjuangan Bu Prani dalam mendidik anak-anak didiknya menjadi pribadi yang lebih baik.

D.    Kekurangan

Film Budi Pekerti tersebut juga memiliki beberapa kekurangan seperti pada akhir cerita. Akhir dari film tersebut pada scene Bu Prani yang memutuskan untuk mengundurkan diri dari sekolah dan memutuskan untuk kembali kerumah aslinya. Selain itu, film tersebut juga terdapat banyak permasalahan yang belum terselesaikan, sehingga membuat penonton kebingungan dan bertanya-tanya apa akhir dari film tersebut. Oleh karena itu, pada film Budi Pekerti tersebut terasa kurang lengkap dan membuat cerita menjadi menggantung. 

E.      Simpulan

Dari film Budi Pekerti tersebut dapat disimpulkan bahwa film tersebut baik ditonton untuk anak yang berusia di atas 13 tahun karena terdapat kata-kata yang kurang bagus jika ditonton oleh anak-anak di bawah umur. Film tersebut juga baik apabila dijadikan pembelajaran. Selain itu, film tersebut terdapat kelebihan yang memberikan contoh untuk bermedia sosial dengan baik, berhati-hati dan selalu membaca konten lebih teliti agar tidak mudah menerima berita atau konten yang belum tentu benar dan pasti.

 

1 komentar:

Analisis Novel Para Priyayi Karya Umar Kayam

  https://www.goodreads.com 1. Sinopsis “Para Priyayi” karya Umar Kayam      Wanagalih adalah sebuah ibu kota kabupaten yang hadir sejak per...